Jauh sebelum ilmu kedokteran modern menjelaskan manfaat musik seperti Effect Mozzart, motivasi dan lain sebagainya, Al-Kindi, salah seorang Filsuf yang pernah dilahirkan oleh Peradaban Islam telah mengungkapkannya secara rinci. Sampai-sampai setiap gubahan gitar dengan kunci-kunci tertentu, mampu menyembuhkan penyakit, memperlancar peredaran darah. Tetapi dalam tulisan ini, saya tidak ingin membahas tentang pengaruh musik terhadap aspek kesehatan mental dan fisik manusia, tetapi saya lebih cenderung membahas tentang makna yang terkandung dalam Lagu Mars PMII, dengan harapan bahwa apa yang saya bisa berikan dalam ulasan ini, utamanya warga PMII Tarbiyah Surabaya Selatan, adalah tumbuhnya kesadaran baru sahabat-sahabat di internal Angkatan untuk lebih memahami apa sebenarnya PMII, untuk apa PMII, dan lain sebagainya.
Setiap organisasi eksternal kampus memiliki lagu kebangsaannya sendiri, begitu juga dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Lagu kebangsaan warga pergerakan PMII yaitu lagu mars PMII, dimana lagu tersebut mengejawantahkan sebuah pesan yang abadi buat kadernya. Mars PMII dilantunkan pada pembukaan acara resmi organisasi, baik bersifat intern maupun ekstern atau umum. Mars PMII dilantunkan secara bersama-sama dengan berdiri tegak, khidmat dan penuh semangat. Jika lihat secara seksama teks lagu mars tersebut berisi muatan gerakan yang harus dimanifestasikan oleh warga PMII, baik dalam bertindak maupun berpikir yang mampu memberikan kemajuan pada tiga ranah yakni PMII sendiri, bangsa Indonesia manupun Agama. Namun, perjuangan yang paling terpenting yaitu demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, hal ini karena PMII itu lahir dan eksis untuk Indonesia.
Lagu mars PMII bukanlah sebuah lagu yang hanya diciptakan untuk seremonial dan artifisial belaka, akan tetapi penciptaan tersebut merupakan konsep yang berisi sebuah gerakan. Gerakan yang dibangun oleh pendahulu atau faonding father kita tidak terlepas dari visi, misi, dan cita-cita yang terkandung dalam lagu mars PMII tersebut. Selama ini kita sebagai kader PMII melantunkan lagu mars PMII hanya sebatas untuk kebutuhan seremonial ataupun untuk menyenangkan diri pribadi (hura-hura) belaka. Kita tidak pernah menjadikan lagu mars PMII sebagai landasan perjuangan bagi kita dalam kancah pergerakan.
Lagu mars PMII memanifestasikan beberapa pesan gerakan yang musti dilakukan oleh kader PMII. Pertama, PMII mesti mengesksiskan diri pada panggung Indonesia. Hal ini termaktub dari bait ke-1 dari lagu mars yang berbunyi Inilah kami wahai Indonesia, Satu barisan dan satu cita, Pembela bangsa penegak agama, Tangan terkepal dan maju kemuka. Ini menandakan bahwa kader PMII harus mampu mewarnai Indonesia baik dalam ranah Politik, Ekosob, dan Agama, demi terciptanya keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Dalam ranah politik PMII merupakan lembaga organisasi ekstra parlementer yang turut mengontrol dan selalu aktif mengkritisi kebijakan pemerintah serta memberikan wacana yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah. Ruang gerak yang dibangun PMII harus mampu memperjuangkan demokratisasi hingga ke level bawah sehingga mampu memberikan pencerahan terhadap masyarakat (kalangan grass root).
PMII merupakan organisasi yang sangat dekat dengan dengan masyarakat akar rumput karena hegemoni pemerintah telah membelenggu dan memanfaatkan masyarakat bawah untuk kelanggengan kekuasaanya, tidak heran warga pergerakan lebih senang berdialektika dengan kalangan akar rumput ketimbang menjadi underbau politik. Paradigma yang berkembang di PMII yaitu paradigma kritis transformatif yang menopang keberadaan kader PMII dalam menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol kebijakan pemerintah. PMII juga terkenal dengan aksi jalanan, hal ini terlihat ketika PMII turun kejalanan mampu membuat ketar-ketir pihak lawan.
Kedua, PMII harus mencurahkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk membebaskan social-politik yang hegemonik menuju masyarakat yang bebas, merdeka, adil, dan makmur. Hal ini termaktub dari bait ke-2 dan ke-3 dari lagu mars yang berbunyi Habislah sudah masa yang suram, Selesai sudah derita yang lama, Bangsa yang jaya Islam yang benar, Bangun tersentak dari bumiku subur dan Denganmu PMII pergerakanku, Ilmu dan bakti kuberikan, Adil dan makmur kuperjuangkan, Untukmu satu tanah airku dan Untukmu satu keyakinanku. Syair ini menandakan akan pembelaan PMII terhadap kaum mustadh’afien yang selama ini dirong-rong oleh penguasa.
PMII merupakan wadah yang mengakomodir kadernya dari elemen mahasiswa. Sebagai ormas kemahasiswaan dengan basis massa terbesar di Indonesia, PMII menanggung beban yang cukup berat untuk mengantarkan warganya sebagai manusia yang tercerahkan. Tugas PMII adalah memberikan kapasistas-kapasitas standar bagi warganya agar menjadi mahasiswa yang tidak hanya intens pada dunia akdemik saja melainkan memiliki muatan moral intelektual, kemampuan professional dan yang paling penting sensitivitas social yang tinggi. PMII diharapkan tidak hanya sekedar kader yang militan dan tunduk kepada doktrin dan kepentingan organisasi, tetapi lebih menekankan pada proses penciptaan tatanan sosial yang egaliter dan humanis, yang menempatkan kemerdekaan dan martabat kemanusiaan di atas segalanya.
Tugas yang amat berat yang diemban warga pergerakan yakni mewujudkan tatanan masyarakat yang adil, makmur serta tercerahkan. Dengan bekal keilmuan dan keimanan yang matang merupakan modal dasar bagi kader PMII untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang bebas dan tercerahkan sehingga cita-cita yang dinginkan mampu terwujud. PMII harus mencurahkan seluruh keilmuan dan potensi yang dimiliki untuk membantu masyarakat akar rumput yang tertias oleh ulah perintah, melalui pembinaan dan pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang bebas dan tercerahkan. Kemerdekaan yang diusung oleh PMII merupakan kemerdekaan yang hakiki bagi masyarakat Indonesia, baik merdeka dari penjajahan maupun penindasan yang dilakukan oleh pemerintah maupun bangsa luar.
Ketiga, membangun pilar-pilar agama Islam. Hal ini termaktub dari syair mars PMII dari bait ke-1 sampai ke-3. Tidak dapat dipungkiri bahwa PMII secara histories merupakan warga Nahdliyin (NU) yang memiliki ranah gerak religius atau agamis. Kader PMII diharapkan mampu membangun citra Islam yang sesuai dengan tradisi ke-NU-an. Yakni Islam yang bercirikhas ke-Indonesiaan. Dimana nilai-nilai ke-Islaman yang dibangun bercirikhas ke-Indonesiaan, dimana Islam yang dipahami warga nahdliyin keislaman yang telah mengalami akulturasi dengan adat-istiadat bangsa Indonesia. Hal ini juga memudahkan kader PMII dikarenakan mayoritas kader PMII berbasic pesantren. Dalam membangun moral politik bangsa warga pergerakan diharapkan mampu membangun moralnya terlebih dahulu dengan intens mengkaji, memahami dan mengaplikasikan ilmu ke-Islamannya. Kita sudah tahu bahwa PMII sangat berperan active dalam membangun moral bangsa dari mulai berdirinya PMII hingga saat ini. Sehingga nilai-nilai agama yang diterapkan di PMII dapat termanifestasikan dalam pola gerak dan pola pikir kader dan bangsa Indonesia secara umum.
PMII merupakan organisasi mahasiswa yang menginginkan kemerdekaan segala bidang. Agar hal tersebut dapat terwujud maka, PMII harus mampu yang mencetak kader yang memiliki jiwa militansi yang tinggi, keilmuan yang bermanfaat bagi kemaslahatan ummat, bertanggungjawab terhadap amanah yang dicita-citakan oleh organisasi, serta memiliki jiwa sensitivitas (kepekaan) social yang tinggi sehingga mampu melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang tercerahkan, bebas, merdeka, adil, dan makmur.
Demikianlah, PMII sebagai ideologi telah mampu memotivasi kader-kadernya melalui Mars PMMI yang sakral itu. Semoga kita, yang mengaku warga PMII mampu mengejawantahkan kandungan nilai ideal-moral mars ini ke wilayah yang konkrit
Bagi sahabat-sahabat yang ingin download lagu Mars PMII dan lagu-lagu perjuangan lainnya, silahkan klik di sini.
Setiap organisasi eksternal kampus memiliki lagu kebangsaannya sendiri, begitu juga dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Lagu kebangsaan warga pergerakan PMII yaitu lagu mars PMII, dimana lagu tersebut mengejawantahkan sebuah pesan yang abadi buat kadernya. Mars PMII dilantunkan pada pembukaan acara resmi organisasi, baik bersifat intern maupun ekstern atau umum. Mars PMII dilantunkan secara bersama-sama dengan berdiri tegak, khidmat dan penuh semangat. Jika lihat secara seksama teks lagu mars tersebut berisi muatan gerakan yang harus dimanifestasikan oleh warga PMII, baik dalam bertindak maupun berpikir yang mampu memberikan kemajuan pada tiga ranah yakni PMII sendiri, bangsa Indonesia manupun Agama. Namun, perjuangan yang paling terpenting yaitu demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia, hal ini karena PMII itu lahir dan eksis untuk Indonesia.
Lagu mars PMII bukanlah sebuah lagu yang hanya diciptakan untuk seremonial dan artifisial belaka, akan tetapi penciptaan tersebut merupakan konsep yang berisi sebuah gerakan. Gerakan yang dibangun oleh pendahulu atau faonding father kita tidak terlepas dari visi, misi, dan cita-cita yang terkandung dalam lagu mars PMII tersebut. Selama ini kita sebagai kader PMII melantunkan lagu mars PMII hanya sebatas untuk kebutuhan seremonial ataupun untuk menyenangkan diri pribadi (hura-hura) belaka. Kita tidak pernah menjadikan lagu mars PMII sebagai landasan perjuangan bagi kita dalam kancah pergerakan.
Lagu mars PMII memanifestasikan beberapa pesan gerakan yang musti dilakukan oleh kader PMII. Pertama, PMII mesti mengesksiskan diri pada panggung Indonesia. Hal ini termaktub dari bait ke-1 dari lagu mars yang berbunyi Inilah kami wahai Indonesia, Satu barisan dan satu cita, Pembela bangsa penegak agama, Tangan terkepal dan maju kemuka. Ini menandakan bahwa kader PMII harus mampu mewarnai Indonesia baik dalam ranah Politik, Ekosob, dan Agama, demi terciptanya keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Dalam ranah politik PMII merupakan lembaga organisasi ekstra parlementer yang turut mengontrol dan selalu aktif mengkritisi kebijakan pemerintah serta memberikan wacana yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah. Ruang gerak yang dibangun PMII harus mampu memperjuangkan demokratisasi hingga ke level bawah sehingga mampu memberikan pencerahan terhadap masyarakat (kalangan grass root).
PMII merupakan organisasi yang sangat dekat dengan dengan masyarakat akar rumput karena hegemoni pemerintah telah membelenggu dan memanfaatkan masyarakat bawah untuk kelanggengan kekuasaanya, tidak heran warga pergerakan lebih senang berdialektika dengan kalangan akar rumput ketimbang menjadi underbau politik. Paradigma yang berkembang di PMII yaitu paradigma kritis transformatif yang menopang keberadaan kader PMII dalam menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol kebijakan pemerintah. PMII juga terkenal dengan aksi jalanan, hal ini terlihat ketika PMII turun kejalanan mampu membuat ketar-ketir pihak lawan.
Kedua, PMII harus mencurahkan seluruh potensi yang dimilikinya untuk membebaskan social-politik yang hegemonik menuju masyarakat yang bebas, merdeka, adil, dan makmur. Hal ini termaktub dari bait ke-2 dan ke-3 dari lagu mars yang berbunyi Habislah sudah masa yang suram, Selesai sudah derita yang lama, Bangsa yang jaya Islam yang benar, Bangun tersentak dari bumiku subur dan Denganmu PMII pergerakanku, Ilmu dan bakti kuberikan, Adil dan makmur kuperjuangkan, Untukmu satu tanah airku dan Untukmu satu keyakinanku. Syair ini menandakan akan pembelaan PMII terhadap kaum mustadh’afien yang selama ini dirong-rong oleh penguasa.
PMII merupakan wadah yang mengakomodir kadernya dari elemen mahasiswa. Sebagai ormas kemahasiswaan dengan basis massa terbesar di Indonesia, PMII menanggung beban yang cukup berat untuk mengantarkan warganya sebagai manusia yang tercerahkan. Tugas PMII adalah memberikan kapasistas-kapasitas standar bagi warganya agar menjadi mahasiswa yang tidak hanya intens pada dunia akdemik saja melainkan memiliki muatan moral intelektual, kemampuan professional dan yang paling penting sensitivitas social yang tinggi. PMII diharapkan tidak hanya sekedar kader yang militan dan tunduk kepada doktrin dan kepentingan organisasi, tetapi lebih menekankan pada proses penciptaan tatanan sosial yang egaliter dan humanis, yang menempatkan kemerdekaan dan martabat kemanusiaan di atas segalanya.
Tugas yang amat berat yang diemban warga pergerakan yakni mewujudkan tatanan masyarakat yang adil, makmur serta tercerahkan. Dengan bekal keilmuan dan keimanan yang matang merupakan modal dasar bagi kader PMII untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang bebas dan tercerahkan sehingga cita-cita yang dinginkan mampu terwujud. PMII harus mencurahkan seluruh keilmuan dan potensi yang dimiliki untuk membantu masyarakat akar rumput yang tertias oleh ulah perintah, melalui pembinaan dan pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang bebas dan tercerahkan. Kemerdekaan yang diusung oleh PMII merupakan kemerdekaan yang hakiki bagi masyarakat Indonesia, baik merdeka dari penjajahan maupun penindasan yang dilakukan oleh pemerintah maupun bangsa luar.
Ketiga, membangun pilar-pilar agama Islam. Hal ini termaktub dari syair mars PMII dari bait ke-1 sampai ke-3. Tidak dapat dipungkiri bahwa PMII secara histories merupakan warga Nahdliyin (NU) yang memiliki ranah gerak religius atau agamis. Kader PMII diharapkan mampu membangun citra Islam yang sesuai dengan tradisi ke-NU-an. Yakni Islam yang bercirikhas ke-Indonesiaan. Dimana nilai-nilai ke-Islaman yang dibangun bercirikhas ke-Indonesiaan, dimana Islam yang dipahami warga nahdliyin keislaman yang telah mengalami akulturasi dengan adat-istiadat bangsa Indonesia. Hal ini juga memudahkan kader PMII dikarenakan mayoritas kader PMII berbasic pesantren. Dalam membangun moral politik bangsa warga pergerakan diharapkan mampu membangun moralnya terlebih dahulu dengan intens mengkaji, memahami dan mengaplikasikan ilmu ke-Islamannya. Kita sudah tahu bahwa PMII sangat berperan active dalam membangun moral bangsa dari mulai berdirinya PMII hingga saat ini. Sehingga nilai-nilai agama yang diterapkan di PMII dapat termanifestasikan dalam pola gerak dan pola pikir kader dan bangsa Indonesia secara umum.
PMII merupakan organisasi mahasiswa yang menginginkan kemerdekaan segala bidang. Agar hal tersebut dapat terwujud maka, PMII harus mampu yang mencetak kader yang memiliki jiwa militansi yang tinggi, keilmuan yang bermanfaat bagi kemaslahatan ummat, bertanggungjawab terhadap amanah yang dicita-citakan oleh organisasi, serta memiliki jiwa sensitivitas (kepekaan) social yang tinggi sehingga mampu melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang tercerahkan, bebas, merdeka, adil, dan makmur.
Demikianlah, PMII sebagai ideologi telah mampu memotivasi kader-kadernya melalui Mars PMMI yang sakral itu. Semoga kita, yang mengaku warga PMII mampu mengejawantahkan kandungan nilai ideal-moral mars ini ke wilayah yang konkrit
Bagi sahabat-sahabat yang ingin download lagu Mars PMII dan lagu-lagu perjuangan lainnya, silahkan klik di sini.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan menuliskan komentar anda pada opsi Google/Blogger untuk anda yang memiliki akun Google/Blogger.
Silahkan pilih account yang sesuai dengan blog/website anda (LiveJournal, WordPress, TypePad, AIM).
Pada opsi OpenID silahkan masukkan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia.
Atau anda bisa memilih opsi Nama/URL, lalu tulis nama anda dan URL blog/website anda pada kotak yang tersedia. Jika anda tidak punya blog/website, kolom URL boleh dikosongi.
Gunakan opsi 'Anonim' jika anda tidak ingin mempublikasikan data anda. (sangat tidak disarankan)